0

cara mengetahui jenis kelamin janin anda

Sejak mengetahui bahwa anda hamil, anda mungkin sudah penasaran ingin tahu lebih banyak mengenai bayi yang masih ada dalam kandungan anda. semakin besar usia kehamilan, semakin besear pula rasa ingin tahu anda dengan keadaan anak anda.Anda mungkin bertanya-tanya dalam hati, bagaimana keadaan anak anda di dalam sana,apakah sehat? apakah ada kelainan? Bagaimana posisinya dalam kandungan, apa jenis kelaminnya, dan sebagainya.Tetapi yang paling sering menjadi pertanyaan adalah apa jenis kelamin bayi anda, laki-lai ataukah perempuan? Dengan
ilmu pengetahuan modern sekarang ini mengetahui jenis kelamin bayi ayng masih berada di dalam kandungan adalah perkara mudah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk itu, yaitu:
1. Penggunaan alat USG
USG atau Ultrasnografi digunakan secara luas dalam kehamilan. Selain sangat bermanfaat untuk memonitor perkembangan janin dalam kandungan, ia juga bisa dimanfaatkan untuk menentukan jenis kelaminnya, walaupun memang tidak seratus persen akurat.walaupun demikian alat ini yang paling populer digunakan dalam kehamilan, karena fungsi utama adalah untuk membantu dokter dalam mendeteksi berbagai kelainan dan masalah umum janin dalam
kandungan, seperti posisi bayi, posisi ari-ari,keadaan plasenta, dan sebagainya. Sementara mengetahui jenis kelamin adalah manfaat tambahan dari alat ini.

2. Pengambilan cairan ketuban
Cairan ketuban sering diambil untuk melakukan berbagai deteksi terhadap adanya kemungkinan kelainan pada janin di dalam kandungan. Ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan mencapai 15 hingga 18 minggu. Caranya adalah dengan memasukan jarum ke dalam kantong ketuban dengan dibimbing oleh alat yang disebut ultrasound agar jarum tidak menyentuh janin/fetus. Kemudian setelah air ketuban bisa terambil langsung dibawa ke laboratorium untuk dikembangbiakkan sel-selnya selama 1 sampai 3 hari. Selanjutnya akan dilakukan test AFP (Alpha fetoprotein) terhadap sel-sel tersebut, untuk mengetahui adanya kelainan. Tes ini berguna untuk mengetahui jenis kelamin bayi secara akurat.

3. CVS (Chorionic Villus sampling)
Metode ini sangat mirip dengan metode cairan ketuban. Sama-sama bersifat invasive (masuk kedalam tubuh), bedanya hanya pada apa yang diambilnya. Pada metode CVS sampel yang diambil adalah sel yang terdapat plasenta yang menempel pada dinding rahim. setelah itu sel-sel ini akan dibawa ke Laboratorium untuk dikembangkan dan dites dengan AFP, sehingga jenis kelamin juga dapat diketahui melalui cara ini. Hanya saja metode ini berisiko besar sehingga tidak direkomendasikan.

4. Sampel darah bayi
Semakin bayi berkembang, semakin mungkin untuk mengambil sampel darahnya. Pada akhir trisemester kedua ketika bayi hampir terbentuk sempurna, merupakan saat yang tepat untuk mengmbil sampel darahnya. Ini dapat dikatakan sebagai metode yang paling akurat dibandingkan dengan metode lainnya.
Harus anda ingat bahwa mengetahui jenis kelamin bayi bukanlah hal yang ahrus dilakukan. Dan yang paling penting adalah jangan sampai setelah mengetahui jenis kelaminnya anda menjadi kecewa dan menjadi tidak antusias terhadapnya, lalu mengurangi perhatian terhadap kehamilanyang sedang berlangsung, apalagi sampai menggugurkannya. Jangan sampai anda terjebak pada mitos-mitos yang mengaggungkan bayi laki-laki dari perempuan atau sebaliknya. apapun jenis kelaminnya terimalah tiu sebagai anugrah, dan tetaplah menjaga dan memberi perhatian padanya sebaik mungkin.

diciduk dari:
http://duniabunda.com _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 28 January, 2010, 15:48

8

wanita itu adalah..

Tadinya kupikir aku akan menulis tentang diriku, pengalamanku dan internet sebagai bagian dari hidup selama sepuluh tahun terakhir ini, namun sejenak aku teringat akan wanita ini, seorang wanita berusia 64 tahun yang menghabiskan 25 tahun terakhir ini sebagai orangtua tunggal dari ketujuh anaknya, termasuk aku -the bontot one-.. yupss,, wanita ini adalah ibuku.
Ibuku dikenal sebagai wanita yang kuat dan mandiri, setelah kepergian ayah ketika aku berusia delapan bulan, ialah yang menjadi ayah sekaligus ibu bagi kami. Segala usaha halal ia lakukan demi ketujuh anaknya, dan Alhamdulillahnya sekarang kami sudah bisa hidup sendiri, mandiri sekuat ibunya untuk menaklukan dunia kami.
Namun,,seiring berjalannya waktu…
Tak jarang kami lupa akan wanita ini,ya,,, aku mengakui, kadang sebagian besar waktu kugunakan untuk bekerja, bekerja dan bekerja atau segala kegiatan yang menyibukkanku dan malah bukan menyapanya, mengunjunginya atau mengundangya ke Jakarta… huff,,, aku sedih jika mengingat hal itu..dan mungkin ini jg terjadi pada ke enam kakakku, kami sibuk dengan kehidupan kami masing-masing dan tega meninggalkan wanita tangguh ini sendirian di kampung halaman kami di Temanggung.
Namun,, satu tahun terakhir ini ada yg berubah dari ibuku…yap!dia berubah sekali! bahkan akupun kagum atau tepatnya kaget dengan perubahannya ini.
Tiba-tiba suatu hari ibuku bertanya padaku, “dek, facebookmu apa alamat emailnya?ibu mau nge add ni”
ha?? ibuku?? nanyain facebook? email???nge add???hmmm ada apa ini??apa pula yang merasuki ibuku ini??


Setahuku ibuku gemar membaca buku (especially La Tahzan) atau berkebun, namun tidak dengan hal yang berbau teknologi, apalagi internet. Ibuku tipe wanita konvensional yang masih nyaman dengan komunikasi hanya melalui telepon atau SMS aja..bahkan ia tak tahu apa itu email. Pertanyaan itu begitu membuatku..umm…penasaran!! sangat penasaran malah.
Langsung saja kutelpon ibuku dan bertanya apa yang terjadi padanya, dan ternyata beliau baru saja dibelikan HP E Series oleh kakakku, dan belajar berfacebook-ria dari kakakku juga. Tidak disangka, ternyata ibuku begitu cepat mengerti dunia facebook. Saat itu juga aku liat di fb ku ada notification 1 friend request, dan itu dari “Mbah Hawen” yang tak lain adalah ibuku.
huaaah,,, rasanya senang dan sedikit aneh dengan kecanggihan ibuku, dan aku berani tarohan paling kecanggihan ini hanya bertahan sebentar saja.. (hehehe) tapi ternyata anggapanku salah,, sampai saat ini ibuku lebih update daripada aku di facebook, dia begitu EXIS!!Ia bisa berhubungan dengan keponakan-keponakanya di Jakarta, Kalimantan, Cilegon, Bandung bahkan Kanada dan Belanda hanya dengan segenggaman tangannya saja. yupss,, HP nya menjadi suatu barang yang tak pernah lepas darinya, kecuali jika ia sholat, mengaji, berkebun atau hobby2 nya yang lain..
Seringkali kulihat statusnya yang sangat bagus, bahkan untuk seumuran ibuku, statusnya bisa dibilang OK dan kadang juga menggelitik, ibuku memang hebatt!
Dengan akses internet, khusunya facebook di genggaman tangannya, ia terasa begitu dekat dengan anak cucunya dimanapun mereka berada. Ia tak lagi kesepian jika berada dirumah, karena kami begitu dekat dengannya, sedekat tangannya sendiri.

Favoritku adalah wejangan-wejangan yang ia lontarkan melalui statusnya, itu yang membuatku dan keenam kakakku selalu menapak di bumi, selalu ingat akan hari-hari setelah kehidupan, ingat akan ridho dan berkah Nya yang harus kami cari dan bukan hanya materi dan materi saja..
Favoritku juga notes-notesnya yang selalu mengingatkan kami akan kampung halaman, masa kecil kami dan lagu lullaby yang dulu sering ia nyanyikan untuk kami bertujuh,,, aku ingat sekali akan lagu itu,, lagu berjudul “Anakku rungakna yo ngger” (Dengarlah anakku sayang-terj), lagu penghibur kami ketika hujan deras dan petir menyambar (itu yg paling aku takutkan waktu kecil-red)
Favoritku adalah ibukuuu,,,, ibuku yang sekarang lebih bersemangat dalam hidupnya, tak lagi merasa sendiri dan sepi,, ia bisa mengekspresikan pikirannya atau wejangan-wejangan bijaknya, hasil pencariannya melalui Ayat suci atau Hadist Nabi  untuk dibagikannya ke orang2 yg ia cintai lewat internet,, lewat facebooknya, walaupun kadang sering salah ketik karena jempolnya jauh lebih besar daripada keypad HP nya (;p), tapi apapun itu, ibuku adalah favorit kami!! statusnya kami tunggu, bukan untuk gaya-gayaan, tp untuk selalu mengingatkan kami akan makna hidup.. mengingatkan kami untuk selalu berdoa dan berserah diri pada Nya.. dan sekarang aku sedang belajar untuk menjadi ibu yang baik sepertinya,, yang Insya Allah,, pertengahan tahun ini aku akan menjadi seorang ibu yang sesungguhnya,, sama seperti ibuku..


i love u full!! 🙂

gambar: koleksi pribadi dan saduran dari http://id.inter-pix.com/db/art/painting/impressionists/m-523087.jpg dan http://www.rorablitz.com/wp-content/uploads/2008/06/luvmom5.jpg

0

6 side job untuk hobby menulis

KOMPAS.com – Butuh tambahan pendapatan karena gaji Anda tak juga bergerak naik? Atau mulai jenuh dengan rutinitas kerja yang 9-to-5? Jika kegelisahan ini mulai hadir dalam kehidupan karir Anda, mungkin ini saatnya untuk mencari pekerjaan sambilan yang memungkinkan untuk Anda lakukan sambil melanjutkan pekerjaan tetap Anda.

Menurut buku 55 Surefire Home Based Businesses You Can Start for Under $5,000, ada banyak peluang usaha bagi yang ingin bekerja dari rumah. Dari 55 peluang bisnis tersebut, jasa penulisan ada di urutan kesebelas. Anda bisa mengerjakan dari rumah, tanpa harus meninggalkan karir Anda yang masih ingin dipertahankan. Jika pun Anda memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan sebelumnya, dan menjadi pekerja dari rumah, tak perlu khawatir penghasilan akan menurun. Asalkan, Anda dapat memastikan jaringan sudah cukup luas dan bisa menjalin hubungan kerja dengan rekanan untuk rutin mendapatkan proyek tulisan.

Lalu apa saja profesi di bidang penulisan yang bisa dikerjakan dari rumah?
1. Copyediting
Editor banyak dibutuhkan oleh penerbit, media, atau perusahaan yang memiliki divisi penerbitan internal. Kebutuhan editor sebagai freelance pun semakin terbuka lebar. Cukup membawa bahan tulisan yang harus diedit ke rumah, lalu tentukan tenggat waktu yang disepakati bersama, dan Anda pun bebas mengatur waktu kerja asalkan memenuhi target.

2. Ghost writing
Banyak profesional yang punya ilmu khusus, tapi tak memiliki kemampuan menulis. Maka ia membutuhkan seorang penulis buku untuk menuangkan isi pikirannya ke dalam tulisan. Namun penulis buku ini tak dapat mencantumkan namanya sebagai penulis buku tersebut, karena ide dan konsep buku adalah milik profesional yang memiliki proyek tersebut. Nah, penulis buku inilah yang disebut ghost writer.

Tugas Anda termasuk melakukan riset, wawancara, dan menulis sesuai pesanan si pengarang yang namanya tercantum di buku. Memang tidak bisa membuat Anda populer, tetapi baik untuk menjaga relasi dan mengasah skill menulis. Selain itu, anggap saja pekerjaan ini untuk menambah portofolio.

3. Copywriting
Disebut juga sebagai penulisan bisnis. Bentuknya bisa berupa penulisan laporan tahunan pada sebuah perusahaan, atau penulisan untuk promosi produk dan jasa. Tim kreatif dari advertising agency juga mempekerjakan seorang copywriter untuk membuat iklan yang menarik. Meski semua pekerjaan menulis menuntut kreativitas, untuk yang satu ini butuh keahlian khusus.

4. Book writing
Penulisan yang satu ini bisa berasal dari ide dan atau keahlian Anda sendiri, artinya Anda menjual ide ke penerbit. Atau menerima pesanan dari penerbit seperti buku bisnis, interior, keuangan, dan sebagainya. Jadi tak melulu harus memiliki skill khusus secara profesional. Anda bisa mewawancarai profesional untuk kemudian menjadikannya tulisan dalam bentuk media buku.

5. Menulis artikel untuk majalah
Mirip seperti sebelumnya, hanya saja medianya berbeda, yakni majalah. Biasanya editor majalah akan menugaskan apa yang harus Anda tulis, sesuai tema yang ingin disajikan setiap periodenya. Jika Anda punya stok tulisan menarik seperti cerpen atau juga catatan perjalanan, Anda juga bisa menawarkannya pada media. Jika berjodoh, Anda bisa rutin berkontribusi, kan?

6. Web page content provider

Penulis konten website pun butuh skill khusus dalam menulis. Anda bisa menghasilkan uang dari sini. Apalagi media elektronik sudah menjadi pilihan yang menguntungkan di saat kondisi percetakan makin tergusur karena harga kertas yang mahal. Selama internet hidup, selama itulah pekerjaan ini terbuka luas.

diciduk dari http://female.kompas.com/read/xml/2010/01/11/09415932/6.side.job.untuk.yang.hobi.menulis

0

cerita pinggir ciliwung

Memasuki rumahnya, tidak menunjukkan kekurangan sama sekali. memang, kalo diliat dari lokasi, rumahnya berada tepat beberapa meter dipinggir sungai Ciliwung dan memang disitulah biasanya banjir melanda.

Televisi 40 inchi, kulkas dua pintu, sofa empuk lengkap berada diruang tamunya, rumah itu begitu sejuk, apalagi kalau berada di lantai dua dengan pemandangan pohon-pohon yang meniupkan kesejukan ditengah panasnya Jakarta di musim panas.

Harum masakan istri bang Sule menggugah seleraku,, aku tak kuasa menyembunyikan ke-mupeng-an-ku, langsung saja aku menuju ke dapur dan mencari piring dan nasi “Tante… enak tuh kayanya hehehe” godaku ke tante Lolly, istri bang Sule yang sudah kuanggap sebagai tanteku sendiri. Seorang wanita keturunan Ambon yang lahir di Jakarta dan tinggal di kampung yang banyak orang Ambonnya juga. Kalau dilihat dari keseharianya, tante Lolly adalah ibu yang baik, kadang galak memang jika anak2nya yang masih kecil bemain di dekat sungai Ciliwung, ia juga tetangga yang baik dan murah hati, sering kali ia membagi-bagikan amplop ke tetangga-tetangga ketika Lebaran walaupun dirinya tidak merayakannya, atau perjamuan makan dirumahnya untuk tetangga atau kerabatnya ketika Natal tiba.

Dengan lahap dan tanpa malu, akupun menghabiskan sepiring nasi beserta sayur rebung, tempe goreng, ikan asin dan sambal yang dimasak Tante Lolly, hmmm lezaat.

Sambil nonton TV dan makan, aku menunggu Bang Sule yang sedang siap-siap sebelum kutembaki dengan pertanyaan beruntun untuk skripsiku. Tidak gampang memang bagi seorang gadis berjilbab sepertiku memasuki kampung tempat Bang Sule tinggal, kampung itu, terletak di daerah Jakarta Timur yang terkenal dengan banyaknya junkie dan bede, gak tanggung-tanggung, semua jenis narkoba beredar dikampung itu seperti kacang rebus saja.

“bentar Rin,, hari ini gw belum pake,, sorry ya,, ” kata bang Sule kepadaku.

“nyante aja bang,, “jawabku, diam-diam aku penasaran juga dengan benda itu,, serbuk putih yang dibungkus plastik kecil yang didrag engan lintingan uang 50ribuan. Akupun menciumi serbuk itu, cuma mencium aromanya saja, sumpah! aku tidak berani lebih! wanginya aneh,,tiba-tiba aku kaget bukan main, Bang Sule yang dari tadi sibuk dengan serbuk putih itu, tiba-tiba muarah besar kepadaku. sambil menampel tanganku yang sedang bermain dengan serbuk putih itu, dia berteriak ” SEKALI LAGI LO MAIN MAIN SAMA BARANG ITU, GW GAK MAU TEMENAN SAMA ELO!!! CUKUP GUE AJA RIN DAN ANAK-ANAK DISINI YANG NGRASAIN GETAHNYA!!! LO GAK MAU KAN KAYA SI BUKI YANG SEKARAT GITU!!!”

hufff,,, jantungku rasanya mau copott, antara kaget,takut, haru dan uuhh,, semuanya campur aduk. Memang, dikampung ini sudah banyak berjatuhan korban keganasan narkoba, entah itu karna OD, ketangkep polisi, dipenjara, sakit di sel tahanan, sampai meninggal karena HIV. Aku liat sendiri beberapa temen2 di kampung itu yang aku kenal sejak ia gemuk, mengurus, kurus lagi, lebih kurus lagi dan akhirnya meninggal karena kekebalan tubuh yang semakin melemah sementara virus HIV yang menyebar semakin ganas.

Pilihan yang cukup berani memang, ketika aku memilih untuk menjadi salah satu manager kasus HIV/AIDS di sebuah LSM lokal. ini memang konsekuensiku ketika aku memberanikan diri untuk mengambil jurusan Kriminologi dan menulis skripsi yang membuktikan bahwa crime is learn dalam kehidupan sosial,, dan kejahatan yang kupilih untuk kupelajari adalah profesi sebagai seorang bandar narkoba.

Kembali ke Bang Sule,, sudah lama namanya melambung dikalangan para junkie, ia punya banyak nama keren. Aku dengerin cerita hidupnya yang berliku, pernah di suatu siang hari di tahun 2000, terjadi keributan disekitar rumahnya, ternyata banyak sekali polisi yang mengepung rumah Bang Sule karena laporan dari seorang ibu yang merasa anaknya sebagai korban dari profesi Bang Sule. Iapun memutar otak untuk melarikan diri, yang kebetulan memang sedang tidak berada di dalam rumah. Bang Sule berlari dan terjun ke sungai Ciliwung, sial memang, banyak orang yang melihatnya, sehingga arahan pistol polisi mengarah padanya. Tiga tembakan mengenai mulut dan kakinya, namun ia tetap berlari dan berlari sampai akhirnya menghilang dari pandangan polisi di seberang sungai Ciliwung.

Berbulan-bulan ia mengasingkan diri di sebuah desa di pinggiran Karawang, tidak ada yang tahu identitasnya, iapun memberanikan diri untuk mengambil peluru yang selama tiga bulan betah menggantung di lehernya dengan pisau dapur yang ia miliki. Memang, anggapan bahwa orang Jawa itu sakti terbukti di Bang Sule, ia tidak cacat oleh dua peluru yang mengenainya, hanya saja, giginya ompong sebelah dan langit-langit mulutnya bolong tertembus timah panas.

Setelah masa pengasingannya, berbulan-bulan berganti tahun, ia memulai pekerjaan yang normal, namun tuntutan ekonomi dan kebutuhan keluarga dengan lima anak yang harus ditanggung membuatnya mengikuti nalurinya untuk kembali beroperasi lagi di kampungnya. Dan disinilah kita berada, diruang tamunya dengan beberapa plastik barang yang baru selesai didragnya.

Jika ditanya tentang perasaannya, dihatinya yang paling dalam, ia seringkali merasa bersalah apalagi jika bertemu dengan ibu-ibu yang anak-anaknya adalah pasien nya yang sudah almarhum atau sekolah lagi di Cipinang, ingin rasanya mengembalikan mereka semua, namun itu sudah terlambat dan tidak menghambatnya untuk terus beroperasi.

Pertengahan tahun 2005, ia terus menjalani profesinya sebagai bede tanpa diketahui oleh tetangga-tetangganya. Hanya orang-orang tertentu saja yang tahu bahwa dirinya dan tentu saja assisstennya adalah seorang bede.

Bulan September yang cerah tahun 2006, di belakang Balairung UI aku berpose dengan togaku, disampingku, ada ibuku dan kakak sulungku merangkulku. Setelah empat setengah tahun kuliah, akhirnya aku lulus juga. Senang rasanya mengingat petualanganku menulis skripsi dan berkecimpung lama di daerah merah yang dari dulu aku membencinya, namun setelah bertemu dengan junkie-junkie disitu, pandanganku berubah tentang tempat itu. Ada sebuah cerita menarik, di pinggiran sungai Ciliwung itu.. tiba-tiba aku merasa rindu dengan masakan tante Lolly yang enak itu. Setelah 4 bulan tidak mengunjunginya, akupun berniat untuk main kerumahnya.

“lo gak usah kesini, gak ada orang dirumah bang Sule, dia dan tante Lolly ketangkep”

Huff,, pesan singkat di hapeku itu rasanya sangat pedas. bang Sule beserta assisstennya, yang tak lain adalah isrinya sendiri itu tertangkap basah ketika sedang bertransaksi dirumahnya.

* bukan nama sebenernya
taken from my previous blog http://riniandhika.wordpress.com

0

GCG? opo si iku?

Sugeng sonten,, sambil minum kopi dan makan singkong goreng yang masih panas (maklum, wong ndeso) , kayanya enak juga kalo kita bahas topik ini..

Good corporate Governance (GCG) memang semakin familiar kita dengar sejak terjadi krisis ekonomi di Indonesia sebelas tahun yang lalu, karena disinyalir bahwa tata kelola perusahaan yang buruklah yang menyebabkan krisis ekonomi, terutama di Asia Tenggara terjadi. bad-corporation

Memasuki millennium ketiga, di Amerika terjadi skandal yang mengguncang wallstreet, yaitu ambruknya perusahaan komunikasi raksasa WOrldcom dan perusahaan energi Enron. Bukan hanya harga saham yang turun drastis namun juga pemberhentian lebih dari 21000 karyawan dan ambruknya IHSG.

Lagi lagi tentang tata kelola perusahaan yang buruk, entah itu karena tidak transparan, tidak bertanggungjawab, para pimpinannya tidak memiliki integritas yang tinggi sehingga dengan posisi yang ia miliki dimanfaatkan untuk melakukan korupsi atau bersekongkol dengan lembaga akuntan public untuk membuat laporan keuangan dan laporan laba palsu. Kejahatan seperti ini biasa disebut dengan istilah White collar crime,.dimana seseorang yang mempunyai kekuatan/power dan jabatan yang dengan memanfaatkan wewenang jabatannya tersebut untuk melakukan tindakan yang melanggar norma hukum

Benarkah bahwa yang mendorong kita untuk tidak berbuat hal-hal yang melanggar kode etik dan norma hukum adalah integrity atau Integritas.. memang sepertinya itu suatu hal yang ideal,. Integritas tidak memiliki makna tunggal, karena bisa diartikan sebagai satunya perkataan dengan perbuatan yang berdasarkan kebenaran, kejujuran, ketulusan hati dan tanggung jawab. Atau kalau mau serius, integritas kerja menurut kamus kompetensi adalah bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut, dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

Nah sekarang, mungkin gak siy integritas seseorang diukur? Tapi sebelumnya, perlu gak setiap orang memiliki integritas yang tinggi dalam bekerja? Mustikah diatur dan dikontrol oleh perusahaan? Atau ini hanya masalah moral yang bisa dikontrol diri sendiri saja? Kalaupun Integritas itu diukur, saya belum mendapatkan gambaran yang jelas seperti apa metode pengukuran integritas tersebut, apakah ini cukup dengan penilaian dari rekan kerja kita? Ataukah assessment yang lebih mendalam yang dinilai secara harian,, namun siapa yang menetapkan standar integritas itu? Dan apa parameter seseoarang dikatakan berintegritas tinggi?

Apabila diukur, benarkah dengan sistim skoring -1= kurang, 2 = cukup, 3= baik, dan 4= tinggi- bisa mengukur integritas seseorang? Tentu saja dengan beberapa item yang akan diukur dengan skor-skor tersebut, seperti tanggung jawab, disiplin, jujur, kreatif dan loyalitas. Namun, apakah item-item tersebut bisa diukur? Kalau memang bisa, bagus, itu berarti integritas seseorang bisa diukur dan bisa dijadikan syarat bekerja atau dijadikan standard integritas karyawan. Namun kalau ternyata tidak bisa, berarti kira-kira dengan cara apa integritas seseorang itu diukur?

Apakah jika tidak bisa diukur, berarti hal terserbut tidak penting untuk Checquedibicarakan? Atau tidak usah diukur saja sekalian biar menjadi tanggung jawab masing-masing individu? Namun, kembali lagi ke peristiwa diatas, ketika terjadi skandal besar-besaran tentang tata kelola perusahaan yang buruk, tentu saja itu karena integritas personel perusahaan tersebut buruk… dengan kata lain, berarti integritas itu sangat penting, apalagi untuk organisasi besar.

Saya sendiri tidak bisa mengklaim diri sendiri bahwa dengan menulis tulisan ini, berarti saya tau banyak tentang integritas, justru karena saya tidak mempunyai gambaran yang jelas mengenai integritas itulah yang mendorong saya untuk mengeksplore masukan-masukan dari temen-temen setelah membaca tulisan ini. Yang pasti, ketika kita bisa jujur dengan diri sendiri, berarti kita bisa jujur dengan orang lain. Hehe,, jujur, saya masih nggak ngerti,, ^o^